Monday 8 April 2013

Sebelum Kita Memejamkan Mata


Umar bin Khattab ra pernah berucap:
“Setiap hari aku mendengar kabar bahwa si Fulan dan Fulan telah meninggal dunia. Dan suatu hari nanti pasti akan ada berita bahwa Umar telah kembali (ke pangkuan-Nya).”
(Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).
Ajal adalah rahasia Allah swt dan misteri bagi kita selaku makhluk-Nya. Kita tidak mengetahui kapan ia menyapa seseorang, kecuali setelah terjadi. Ketika kita menyadari apa yang telah diingatkan oleh Amirul mukminin, tentu kita akan senantiasa waspada. Tidak lalai dan lengah dengan silaunya dunia. Karena kita sadar bahwa kita akan meninggalkannya.
Kematian itu datang tak mengetuk pintu. Mencerabut manusia dari orang-orang terkasihnya tak peduli ia miskin atau kaya,tua atau muda,sengsara atau bahagia,siap atau tak siap menyambutnya. Masih saja kita bergeming. Menganggap kematian itu masih jauh dan berfikir bahwa kematian adalah milik orang lain. 


Sampai kita saksikan seseorang yang belum lama masih kita nikmati tawanya yang berderai-derai,tegap badannya yang gagah,langkah kakinya yang tegap,pandangan matanya yang tajam… kemudian kita dengar kabar  kepergiannya yang abadi. Oh kematian…pelajaran apa yang bisa kita ambil hikmahnya? 
Bahwa kematian itu datang tiba-tiba? 
Bahwa kita tak pernah tahu kapan ia menjemput kita? 
Bahwa kematian tak mungkin datang kita di usia yang masih belia? Benarkah? 

Bukankah Allah Swt telah mengingatkan kita dalam kitab-Nya yang sempurna bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati? Bukankah Allah Swt juga mengingatkan melalui lisan utusan-Nya yang mulia bahwa orang yang paling cerdas diantara kita adalah yang paling banyak menyiapkan bekal untuk kehidupan akhiratnya? Bukankah Allah Swt telah ‘memvonis’ saat kepulangan kita seiring Ia hembuskan ruh di jasad kita? Sungguh,berulang kali Dia mengingatkan kita akan satu kepastian ini. 

Masihkah kita menganggap bahwa kematian itu datang tiba-tiba?

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran [3]: 145)


Hitunglah dengan teliti dan jujur berapa jumlah orang yang kita kenal. Keluarga atau tetangga kita di kampung halaman. Teman kerja kita di kantor. Rekan kita di sekolah dan seterusnya. Dan sekarang telah menutup mata untuk selama-lamanya. Entah esok, lusa, tiga hari lagi, pekan depan dan seterusnya. Kita pun akan mengalami hal yang sama. Kita pun akan berubah nama dan bergelar “AL MARHUM”. Sudahkah kita menyiapkan diri untuk hari kepulangan kita? Wallahu a’lam bishawab.

No comments:

Post a Comment