Saturday 13 April 2013

Karena Iblis Masih Hidup



Abu Hurairah ra ketika sujud dalam shalatnya, ia sering memohon perlindungan kepada Allah dari perbuatan zina, mencuri, terpuruk dalam kekufuran dan dosa-dosa besar lainnya.

Ada sahabat yang bertanya, “Mengapa anda teramat takut dari melakukan dosa-dosa besar?.”
Ia menjawab, “Siapa yang dapat menjamin bahwa aku terhindar dari dosa-dosa besar sementara Iblis masih hidup, sedangkan Zat yang memiliki hati bisa membolak-balikan hati ini seperti yang dikehendaki-Nya.”
(Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).

Dari pengalaman hidup sahabat agung ini, sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi saw, dapat kita gali beberapa pelajaran berharga. Di antaranya:

• Jika tingkat keshalihan pribadi kita semakin tinggi, maka rasa khauf kita kepada Zat yang memiliki siksa yang pedih juga semakin meningkat. Sebaliknya, tiada rasa takut akan siksa-Nya, bagi kita yang mengalami penurunan spiritual, ringkih keimanan dan telah sirna nilai penghambaan diri kepada-Nya.
• Keimanan yang hidup seperti yang dimiliki Abu Hurairah ra dan sahabat lainnya, telah mengalirkan rasa khauf yang teramat besar di dalam kalbunya. Lalu dari hati memantulah rasa takut itu kepada lisannya, yang menjelma dalam lantunan do’a tulus. Rasa khauf yang terekspresikan lewat tetesan air mata iman, di waktu do’a paling dekat untuk dikabulkan. Yakni di saat sujud.
• Dosa-dosa besar, akan menyeret kita masuk ke dalam neraka. Tiada terhapus dosa-dosa tersebut, melainkan dengan taubat dan istighfar. Abu Hurairah ra, biasa beristighfar dalam sehari sebanyak 1000 kali. Di antara bentuk dosa besar yang disebutkan Abu Hurairah dalam do’anya adalah; zina, mencuri, mengingkari karunia Allah dan seterusnya.
• Alasan Abu Hurairah merasa takut terpuruk dalam dosa-dosa besar adalah karena nenek moyangnya setan yaitu Iblis masih hidup dan akan terus hidup sampai tibanya hari kiamat. Semakin shalih seorang hamba, maka setan yang ditugasi Iblis untuk menggodanya juga semakin lihai dan beragam perangkapnya.
• Memperbanyak do’a sewaktu sujud. Sebab sujud merupakan satu keadaan di mana seorang hamba paling rendah dan tunduk di hadapan-Nya. Itulah satu kondisi di mana do’a-do’a kita dekat untuk dikabulkan.
• Merasa aman dari makar (azab) Allah, merupakan bagian dari makar (tipu daya) setan terhadap kita, yang semestinya kita selalu mewaspadainya.

Ya Rabbi, hadirkanlah rasa takut di hati kami terhadap azab-Mu yang pedih. Jauhkanlah kami dari dosa-dosa besar dan kecil yang bisa menghambat kami masuk ke dalam surga-Mu. Amien. Wallahu a’lam bishawab.

No comments:

Post a Comment