Thursday 21 May 2020

Resume Parenting (FBE)





🌱“Bayi bukan kertas kosong, mereka sudah diinstall macam-macam kebaikan oleh Allah.”

Jadi, pertanyaan yang coba kita ajukan pada diri sendiri:
“Mana yang lebih mudah: mendidik anak menjadi shalih atau nakal?”
Ternyata shalih itu fitrahnya setiap anak, setiap kita juga berarti pada dasarnya suka dengan kebaikan. Maka dengarkan kata hatimu… Dengarkan fitrahmu…

FITRAH PERSONAL POTENCY
🌱Fitrah iman
🌱Fitrah bakat
🌱Fitrah belajar
🌱Fitrah estetika dan bahasa
🌱Fitrah individual dan sosial
🌱Fitrah seksualitas
🌱Fitrah perkembangan
🌱Fitrah jasmani




Tidak ada cerita anak yang salah gaul, adanya anak yang salah pola asuh.
Anak-anak yang diasuh dengan benar >> memiliki imunitas pada lingkungannya.
Anak-anak yang selesai dengan dirinya >> dia hanya akan mengakses kebaikan-kebaikan.

🌱Fitrah yang diasuh dengan baik akan menjadikan seorang “agent of change” >> change maker >> lahir peran dalam peradaban.
Gak ada orang yang gak suka belajar, semua orang suka belajar >> fitrah.

Fitrah iman + fitrah belajar >> ghiroh melakukan perubahan dalam kebenaran dan kebaikan, lalu menghasilkan karya yang solutif dan sebuah inovasi.

Semua fitrah harus tumbuh bersama, kalo ada yang kurang satu maka akan menjadi masalah.

🌱How to grow the fitrah?
Gak tiba-tiba fitrah berubah menjadi cita-cita/peran.
Usia 0-6 tahun >> Ajak anak jatuh cinta dengan Allah, Rasulullah, belajar, dan ortu. Hargai individualitasnya. Amati sifatnya.
Usia 7-10 tahun >> Cobalah berbagai macam aktivitas yang relevan dengan sifat anak sehingga tumbuh penyadaran potensi. Temukan aktivitas yang membuat anak: enjoy-easy-earn. Pengamat terbaik setiap anak adalah orangtua masing-masing. Bisa menggunakan tools = talents mapping.
Usia 11-14 tahun >> Kokohkan dengan ujian kehidupan, misalnya biarkan anak merantau, latihan investasi. Orangtua harus tega! Tega boleh tapiii kalo tahap sebelumnya beres ya.
Usia >15 tahun >> Biarkan anak mandiri = analoginya dibiarkan tumbuh di tanah seperti pohon, mereka sudah bukan tunas lagi.

🌸
“Fokuslah pada cahaya anak, bukan pada kegelapannya.”
🌸

🌱FITRAH terdiri dari:
¼ genetis
¼ tempat dilahirkan (Indonesia)
¼ zaman ia hidup (abad 21)
¼ kitabullah

Syariah = proses dari aqidah.
Fenomena:
Orangtua jatuh cinta pada aqidah, kebaikan dan kebenaran di masa mudanya. Tapi ketika mereka sudah berkeluarga, mereka mengajarkan aqidah pada anak-anaknya dengan cara pemaksaan. Mereka mau instan, padahal itu butuh proses. Bangun aqidah di masa awal dengan cara yang lembut dan halus.

🌸
Karena kepatuhan tanpa kecintaan maka akan pudar.
🌸

Jangan sampaikan agama dengan keras, biarkan agama menyentuh hati. Inilah yang menumbuhkan niat = sesuatu yang tumbuh dari dalam.
✏✏✏


🌱KESIMPULAN🌱
1. Mendidik anak adalah tugas orangtua
Bukan tugas sekolah/lembaga les, dsb. Sekolah itu adalah tempat pengajaran.
Jangan pernah serahkan sepenuhnya pendidikan anak pada lembaga.

2. Syarat mendidik anak = syukur.
Sifat-sifat anak itu harus disyukuri >> lihat sisi cerahnya.
Tidak mungkin Allah menciptakan anak tanpa masa depan yang cerah.

3. Kita adalah versi terbaik orangtua untuk ana-anak kita.
Jika Allah memberikan 10 anak >> Allah juga menginstall ilmu parenting dalam diri kita sejumlah anak tersebut.

4. Raise your child, raise your self.
Jangan pernah salahkan masa lalu, misalnya kita tidak suka dengan pola pengasuhan orangtua kita >> berdamailah dengan masa lalu.

Ingatlah ini:
“It takes a village to raise a child.”
-African proverb-

Penutup:
Deraskan maknamu, bukan tinggikan suaramu.
Karena hujanlah yang menumbuhkan bunga-bunga, bukan petir dan guruhnya.
-Ust. Harry Santosa-


#karyakreatifcendekia
#smkcendekiabatujajar

Saturday 9 May 2020

Menjaga Pergaulan


.
🖋️ Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali setan akan menjadi yang ketiga." (HR Tirmidzi 2165, Ahmad (1/26)

Setan tidak pernah mengajak berzina tapi setan cuma memberikan jalan untuk mendekatinya. Setan itu datang ketika ada peluang,Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda yag artinya: Telah ditentukan atas anak Adam (manusia) bagian zinanya yang tidak dapat  dihindarinya : Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah dengan meraba atau memegang (wanita yang bukan mahram), zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah menginginkan dan berangan-angan, lalu semua itu dibenarkan (direalisasikan) atau didustakan (tidak direalisasikan) oleh kemaluannya.

🖋️
Semoga Allah SWT senantia menjaga dan menolong kita dari kemaksiatan .. aamiin yra


#karyakreatifcendekia
#smkcendekiabatujajar