Tuesday 16 April 2013

Nasehat Ummi




Catatan Untuk Annakku:



                   Anakku, ada kekhawatiran yang hinggap di hati ini. Umi bukan manusia yang sempurna, umi pun masih belajar menjadi manusia yang baik dan bijaksana. Namun umi ingin engkau kelak bisa menjadi manusia yang baik, hamba Allah yang beriman dan taqwa. Cukup Allah tujuan kita, cukup hanya keridhoan-Nya. Seperti nasehat Abi, “Apapun pandangan manusia yang penting Allah ridho”. Betul sayang! Apapun yang kita lakukan niatkanlah dalam hatimu hanya untuk meraih ridho-Nya, karena sebesar apapun, sebanyak apapun, sekuasa apapun dirimu bila Allah tidak ridho maka apa yang kamu miliki itu tidaklah akan berguna. Tapi bila Allah ridho, walaupun kecil atau sedikit maka akan membawa banyak manfaat dan berkah bagi kita. Kekhawatiran umi bukanlah karena takut kehilangan dunia ini. Umi khawatir tak sempat mengenalkan atau mengajarkanmu agama yang sempurna ini. Umi tidak tahu apa yang akan terjadi kelak, berapa lagi jatah usia umi, berapa banyak nafas lagi yang berhembus dari dada ini.
                   Ingatlah sayang, bahwa kehidupan sebenarnya bukanlah didunia ini tapi akhirat nanti lah kehidupan yang abadi. Dunia ini adalah ladang kita untuk memperoleh tempat yang terbaik yang kita harapkan di akhirat nanti, maka janganlah tergoda dengan kesenangan sesaat, jangan sampai terjebak dalam dosa yang tampak indah dimata, jangan sampai terbuai dalam kemaksiatan yang tampak sepele. Waspadalah!! Karena satu kemaksiatan akan menarik kita kepada kemaksiatan-kemaksiatan yang lain sehingga akan semakin menambah lumbung dosa kita. Naudzubillah... Namun bila langkahmu tersandung dalam perbuatan salah segeralah berpegang kepada-Nya, segeralah beristigfar, segeralah bertobat dan bangkitlah untuk menghisab diri, bermuhasabah dan memperbaiki langkah-langkahmu agar tak terjatuh. Waspadalah! Karena di hari nanti kita akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita sendiri, begitupun umi dengan segala tanggungjawab termasuk amanah sebagai seorang ibu.

QS.Lukman 31: 33Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah 

                   Anakku, pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sering berkeluh kesah, kikir, bahkan sering berputus asa kalau sedang diuji dengan kesedihan, kepahitan, dan kesulitan. Namun suka sombong kalau diuji dengan kebahagiaan. Maka waspadalah dengan sikapmu dalam menghadapi kehidupan ini.
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berputus asa dan apabila mendapat kebaikan ia amat kikir.” QS.Al Maarij :19-22
Rumus untuk mengobati sifat buruk ini adalah dengan mendekatkan diri kepada  Allah Swt agar kita disa bersyukur dan bersabar.  Seperti yang tersirat dalam firman Allah Swt:
“Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” Qs.Al Maarij :22-23
Nabi Saw Bersabda, “Sungguh menakjubkan perilaku orang yang beriman, apapun yang menimpanya akan menjadi kebaikan. Kalau ditimpa kesusahan ia bersabar, dan kalau ditimpa kebahagiaan ia bersyukur.”
                   Anakku, jalan kehidupan ini memang tidak selalu mulus. Ada lembah, bukit-bukit terjal, lautan luas, dan jalanan yang berliku yang harus siap kita hadapi. Namun jangan pernah takut ataupun gentar dengan tantangan dunia ini, selama kau masih memiliki iman dan taqwa serta selalu berpegang kepada tali Allah Swt, yakinlah “Innallaha ma ana”. Allah selalu bersama kita, Allah akan senantiasa menolong hamba-hambaNya. Apapun cara dan bentuknya, pertolongan Allah itu nyata, walaupun sering tidak kita sadari. Maka jadikanlah hidupmu semata-mata hanya untuk mendapatkan cinta-Nya.
“Bila Allah telah mencintai seorang hamba, maka matanya adalah pandangan-Nya, kakinya adalah langkah-Nya, mulutnya adalah lisan-Nya...”

Sebagaimana pesan Rasulullah Saw kepada Abdullah bin Abas, maka ingatlah selalu :
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.

                   Harapkanlah selalu cinta-Nya karena dengan mencintai-Nya takan sia-sia. Hanya cinta-Nya yang tak pernah habis, mencintai-Nya tak akan kecewa karena tak pernah bertepuk sebelah tangan. Cintailah dengan ketaatan yang sempurna ...
                   Anakku, Umi ingin engkau kelak menjadi  manusia yang baik, hamba Allah yang beriman dan taqwa seperti yang umi harap sebelum kelahiranmu. Jadilah penerang, penyejuk mata dan hati orang-orang disekitarmu, beramar ma’ruf nahi munkar. Waspadalah terhadap dunia dan perhiasannya, jangan sampai terbuai dan terjerat dalam perangkapnya. Berpegang hanya kepada-Nya, cukup hanya Allah tujuan kita. Semoga kalianmenjadi anak yang sholeh-solehah, dan kita berkumpul dalam surga-Nya nanti, Ammin.

No comments:

Post a Comment