Thursday 30 April 2020

Menghilangkan Ghil



Ghil adalah perasaan tidak suka beriring sakit di hati melihat orang lain, tanpa ada hujjah syar’i yang dapat dibenarkan, meskipun seseorang dapat mencari-cari pembenaran. Ini bukan lagi hasad terhadap nikmat yang ada pada seseorang, tetapi perasaan tidak suka kepada orangnya dan atas sebab itu ia bahkan dapat menderita batin. Padahal orang tersebut tidak melakukan keburukan maupun kejahatan kepadanya.
Jika orang memiliki ghil terhadap orang lain yang ia menganggapnya bukan kebencian pribadi melainkan semata karena kerusakan agamanya, maka segala fakta dan hujjah akan kehilangan makna. Yang menyelisihi keinginan merupakan alasan kuat untuk membenci, sementara tatkala didapati sesuai harapan tetap saja tidak memuaskan karena dianggap sebagai upaya mengelak. Ketika ada ghil, maka yang sedikit saja kesalahan akan menjadi cacat yang besar, sementara kebaikan yang besar tak bermakna baginya.

Maka alangkah besar pelajaran yang kita dapatkan dari kaum Muhajirin dan Anshar. Mereka saling mencintai karena Allah Ta’ala dan menolong satu sama lain dengan tulus karena ikatan iman. Mereka pun mendo’akan orang-orang yang lebih dulu dalam keimanan  (سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ), yakni para sahabat yang lebih awal dan orang-orang beriman sebelumnya. Begitu penjelasan yang saya dapatkan dari As-Sa’di dalam tafsirnya.
Mari kita renungi sejenak do’a yang Allah Ta’ala abadikan dalam Al-Qur’anul Kariim:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِ خْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
O Tuhan kami, ampuni dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami ghil (perasaan dengki dan dendam) terhadap orang-orang yang beriman. O Tuhan kami, sesungguhnya Engkau amat melimpah belas kasihan dan rahmat-Mu.” (QS. Al-Hasyr, 59: 10).

Salah satu nikmat yang sangat besar di surga adalah dibersihkannya hati para ahli surga sehingga tidak ada ghil sedikit pun di hati mereka. Ghil yang sedikit? Merasa tidak nyaman, kurang terima atau sesak di dada terhadap orang lain. Semisal mendapati orang lain memperoleh lebih banyak kemudahan atau kesuksesan, padahal ia kalah ilmu atau bahkan kita yang mengajari. Tetapi ia lebih dipercaya, lebih dipandang orang. Jika kita merasa kurang nyaman atau agak sesak hati terhadapnya, itulah ghil yang ringan. Jika dibiarkan, akan berubah menjadi hasad yang sesungguhnya atau ghil yang lebih berat.

Tips menghilangkan ghil:
1. Berdoa, sebagaimana tercantum dalam QS.Al-Hasyr, 59: 10.
2. Bersilaturahmi dan bersalaman
3. Saling memberi hadiah

Semoga Allah Ta’ala kepada kita hati yang bersih, aamiin yra..

No comments:

Post a Comment